Langsung ke konten utama

Biografi Agus Salim: Diplomat Indonesia yang Ulung

 Agus Salim, Pekan Buku Indonesia 1954, p246.jpg

Biografi Agus Salim: Diplomat Indonesia yang Ulung

Agus Salim lahir di Kota Padang, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884. Ia merupakan seorang diplomat Indonesia yang ulung dan menjadi salah satu tokoh yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Agus Salim menempuh pendidikan di sekolah Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) dan kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Leiden di Belanda. Setelah lulus dari universitas, ia kembali ke Indonesia dan memulai karirnya sebagai seorang pengacara.

Agus Salim terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sejak awal. Pada tahun 1913, ia bergabung dengan Sarekat Islam yang merupakan organisasi pergerakan nasionalis terbesar di Indonesia pada saat itu. Ia juga terlibat dalam pembentukan Partai Kebangsaan Indonesia (PNI) pada tahun 1927.

Selain aktif di dalam organisasi pergerakan nasionalis, Agus Salim juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di arena internasional. Ia menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Konferensi Komisi Mandat Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa pada tahun 1930. Konferensi ini membahas tentang mandat-mandat yang diberikan oleh Liga Bangsa-Bangsa kepada negara-negara kolonial untuk mengurus wilayah-wilayah jajahan mereka.

Agus Salim juga terlibat dalam merundingkan penarikan tentara Belanda dari Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949. Konferensi ini merupakan perundingan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang diprakarsai oleh PBB. Agus Salim memimpin delegasi Indonesia dalam konferensi ini dan berhasil meraih kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Pada tahun yang sama, Agus Salim juga menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas mempersiapkan dasar-dasar negara Indonesia yang baru. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh dalam pembentukan Konstitusi Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, Agus Salim menjadi Menteri Luar Negeri dalam kabinet pertama Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, ia memainkan peran penting dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain dan memperjuangkan hak-hak Indonesia di tingkat internasional.

Agus Salim juga memperjuangkan hak-hak emansipasi wanita Indonesia. Ia mendirikan organisasi wanita Indonesia, Aisyiyah, pada tahun 1917 dan aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia. Ia juga mendukung pendidikan untuk perempuan dan menyediakan beasiswa untuk perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan.

Pada usia yang sudah lanjut, Agus Salim terus berjuang untuk Indonesia. Pada tahun 1954, ia diangkat sebagai wakil Presiden Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Ia memainkan peran penting dalam merumuskan Deklarasi Bandung

 

Keyword Terkait :  Agus Salim, Diplomat Indonesia, Perjuangan kemerdekaan Indonesia, Konferensi Meja Bundar, Menteri Luar Negeri Indonesia, Konstitusi Indonesia, Aisyiyah, Hubungan diplomatik Indonesia, Deklarasi Bandung, Soekarno.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Khoirul Anwar penemu 4g

Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah sorang ilmuan Indonesia kelahiran tahun  1978 Dia adalah orang yang menemukan dan sekaligus pemilik teknologi 4G yang berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) . Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 kemudian gelar doktor di tahun 2008.    baca juga :  Biografi Ridwan Kamil Latar Belakang Dr. Khoirul Anwar telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan telah menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU -R S.1878 and ITU -R S.2173. Teknologi inilah yang menjadi basis dari single carrier frequenc

Biografi Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang telah berjasa berjuang melawan penjajahan Belanda pada masa penjajahan. Gambar Cut Nyak Dhien diambil dari wikipedia Biodata Nama Lengkap : Cut Nyak Dhien Tempat Lahir : Lampadang, Kesultanan Aceh Tahun Lahir : 1848 Meninggal : 6 November 1908. Sumedang, Hindia Belanda Agama : Islam Kehidupan Cut Nyak Dhien lahir pada 1848 di Aceh Besar di wilayah VI Mukimm, ia terlahir dari kalangan keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, beliau merupakan seorang uleebalang, yang juga mempunyai keturunan dari Datuk Makhudum Sati.  Datuk Makhudum Sati datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir. Ayah Cut Nyak Dhien merupakan keturunan Minangkabau. Ibu Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang Lampagar. Pada masa kecil Cut Nyak Dhien, Ia memperoleh pendidikan agama (yang dididik oleh orang tua ataupun guru agama) dan ru

Bagaimana cara agar bisa tidur dengan cepat?

 Bagaimana cara agar bisa tidur dengan cepat? Tidur yang cukup adalah penting bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda tidur dengan cepat: Membuat jadwal tidur yang konsisten: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada hari libur. Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur Anda cukup gelap, tenang, dan tidak terlalu panas atau dingin. Mengurangi paparan cahaya biru: Cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu ritme sirkadian Anda dan mempersulit tidur. Hindari menggunakan perangkat elektronik seperti telepon pintar, tablet, atau televisi selama satu jam sebelum tidur. Berolahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga dapat mempromosikan tidur yang lebih baik. Namun, hindari olahraga yang terlalu intensif menjelang waktu tidur. Menjaga pola makan yang sehat: Jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit menjelang waktu tidur, hindari mi