Langsung ke konten utama

Langkah-langkah menyusun teks negosiasi dalam bentuk dialog

Langkah-langkah menyusun teks negosiasi dalam bentuk dialog

Berikut adalah langkah-langkah menyusun teks negosiasi dalam bentuk dialog:

  1. Tentukan tujuan negosiasi Tentukan apa yang ingin Anda capai dari negosiasi tersebut. Apakah Anda ingin mencapai kesepakatan dengan lawan negosiasi, mencapai target penjualan, atau hanya ingin menjalin hubungan yang baik dengan lawan negosiasi?

  2. Siapkan argumen dan data pendukung Kumpulkan informasi dan data yang diperlukan untuk memperkuat argumen Anda dalam negosiasi. Ini dapat berupa statistik, laporan, atau bukti-bukti lain yang mendukung posisi Anda.

  3. Tentukan strategi negosiasi Tentukan strategi negosiasi yang akan digunakan. Apakah Anda akan memulai dengan menawarkan harga yang lebih rendah, atau mencoba untuk menekankan manfaat produk Anda? Ada banyak strategi negosiasi yang dapat digunakan, jadi pilihlah yang paling cocok untuk situasi Anda.

  4. Persiapkan naskah dialog Buatlah naskah dialog yang berisi pertanyaan dan tanggapan yang mungkin muncul selama negosiasi. Berlatihlah berbicara dengan lancar dan percaya diri.

  5. Mulai negosiasi Setelah persiapan selesai, mulailah negosiasi dengan membuka dengan salam dan perkenalan yang sopan. Selanjutnya, buka diskusi dengan argumen dan data pendukung yang telah Anda siapkan. Dengarkan dengan baik tanggapan dari lawan negosiasi dan berikan respons yang tepat.

  6. Jangan lupa untuk fleksibel Selama negosiasi, pastikan Anda tetap fleksibel. Jangan hanya fokus pada satu hal yang ingin Anda capai. Buka pikiran Anda terhadap solusi alternatif yang mungkin dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

  7. Jangan terlalu agresif Terkadang negosiasi dapat menjadi emosional. Namun, pastikan Anda tetap tenang dan tidak terlalu agresif. Ingatlah bahwa tujuan Anda adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.


Contoh dialog negosiasi

Berikut adalah contoh dialog negosiasi antara penjual dan pembeli dalam sebuah toko pakaian:

Penjual: Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?

Pembeli: Ya, saya mencari kemeja lengan panjang untuk acara kerja.

Penjual: Tentu, kami memiliki berbagai macam kemeja lengan panjang yang bisa dipilih. Berapa budget yang Anda miliki?

Pembeli: Saya ingin membeli yang berkualitas tapi masih terjangkau, mungkin sekitar 300 ribu rupiah.

Penjual: Baik, kami memiliki koleksi kemeja berkualitas dengan harga yang sesuai dengan budget Anda. Ini salah satu pilihan kami, bagaimana menurut Anda?

Pembeli: Wah, kemejanya bagus, tapi sepertinya harganya agak mahal ya.

Penjual: Saya bisa memberikan diskon 10% untuk pembelian kemeja ini, jadi harganya menjadi 270 ribu rupiah.

Pembeli: Hmm, masih agak tinggi juga. Apakah ada diskon lebih besar atau promosi yang bisa saya dapatkan?

Penjual: Memang sekarang ini sedang tidak ada promo besar-besaran, tapi saya bisa memberikan potongan harga tambahan 5% jika Anda membeli dua kemeja sekaligus.

Pembeli: Ok, saya setuju. Saya akan membeli dua kemeja ini. Apakah bisa mendapatkan pembungkus kado?

Penjual: Bisa, tentu saja. Saya siap membungkus kemeja-kemeja tersebut untuk Anda.

Pembeli: Terima kasih, saya puas dengan pembelian ini.

Dalam dialog di atas, terlihat bagaimana penjual dan pembeli saling berdiskusi dan mencari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang harga, penjual tetap memberikan alternatif lain yaitu diskon tambahan jika membeli lebih dari satu kemeja. Akhirnya, mereka berhasil mencapai kesepakatan dengan harga yang sesuai dengan budget pembeli.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol Beliau lahir di suatu daerah yang barnama Bonjol pada tahun 1772, Tuanku Imam Bonjol beliau adalah salah seorang ulama sekaligus seorang pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri yaitu pada tahun 1803-1838. Perang ini merupakan peperangan yang disebabkan pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan. Tuanku Imam Bonjol merupakan seorang ulama yang memiliki cita-cita besar untuk membersihkan praktek Islam dan mencerdaskan rakyat nusantara dalam wawasan syariat Islam. Beliau mempelajari ilmu agama di Aceh pada tahun 1800-1802, dan mendapat gelar Malin basa. Beliau memiliki ayah bernama Bayanuddin dan ibu bernama Hamatun. Ayah Tuanku Imam Bonjol terkenal sebagai seorang alim ulama asal Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota. Asal Mula Nama Tuanku Imam Bonjol Nama asli Beliau adalah Muhammad Shahab, banyak gelar diberikan kepada Muhammad Shahab y...

Biografi Khoirul Anwar penemu 4g

Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah sorang ilmuan Indonesia kelahiran tahun  1978 Dia adalah orang yang menemukan dan sekaligus pemilik teknologi 4G yang berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) . Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 kemudian gelar doktor di tahun 2008.    baca juga :  Biografi Ridwan Kamil Latar Belakang Dr. Khoirul Anwar telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan telah menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU -R S.1878 and ITU -R S.2173. Teknologi inilah yang menjadi basis dari sing...

Biografi Pangeran Diponegoro

Biografi Pangeran Diponegoro   Asal usul Diponegoro Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubuwana III,yaitu raja ketiga di Kesultanan Yogyakarta. Pangeran Diponegoro Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dengan nama Mustahar, ibunya merupakan seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri selir), ibunya berasal dari Pacitan. Semasa kecil Pangeran Diponegoro bernama Bendara Raden Mas Antawirya. Pangeran Diponegoro   Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Pangeran Diponegoro   menolak keinginan ayahnya yaitu Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya menjadi raja di kesultanannya. Pangeran Diponegoro menolaknya dikarenakan mengingat ibunya bukanlah seorang permaisuri. Pangeran Diponegoro setidaknya menikah dengan 9 wanita dalam hidupnya, yaitu: B.R.A. Retna Madubrangta puteri kedua Kyai Gedhe Dhadhapan; R.A. Supadmi yang kemudian diberi nama R.A. Retnakus...